“Abnormalitas – Fenomena LGBT”
Kelas : 2PA07
Nama Kelompok :
1.
Adinda
Fajarnindyah (10514263)
2.
Annisa Windra
Septiva (11514407)
3.
Dian
Ratnasari (12514998)
4.
Dwi Rahmawati
(13514316)
5.
Irtia Rifda Pawae
(15514473)
6.
Revisha
Avenia (19514124)
7.
Suliana Tri
Aulia Dienny (1A514506)
Dalam
beberapa pemberitaan akhir-akhir ini, pembahasan mengenai LGBT (Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Transgender) cukup hangat untuk didengar. LGBT merupakan salah
satu perilaku abnormal, dimana individu mengalami kelainan seks pada dirinya. Perilaku
abnormal (abnormal behavior) bagi
para ahli psikologi seringkali disebut dengan gangguan perilaku (behavior disorder), atau ada juga yang
menyebutnya dengan mental illness.
Tema : Kesehatan Mental
Judul : Abnormalitas pada Fenomena LGBT
Konsep video : diskusi kelompok
Perilaku
LGBT meliputi:
1.
Lesbian, adalah istilah bagi perempuan
yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga
perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik,
seksual,
emosional
atau secara spiritual.
2.
Gay, adalah istilah untuk laki-laki
yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama laki-laki atau disebut juga
laki-laki yang mencintai laki-laki baik secara fisik, seksual, emosional
ataupun secara spiritual.
Mereka juga rata-rata agak memedulikan penampilan, dan sangat memperhatikan
apa-apa saja yang terjadi pada pasangannya.
3.
Biseksual, adalah orientasi seks yang mempunyai
ciri-ciri berupa ketertarikan estetis,
cinta romantis dan hasrat seksual kepada pria dan
wanita. Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas,
heteroseksualitas,
dan aseksualitas.
4.
Transgender, adalah istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat
berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir.
"Transgender" tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual
orangnya.
Perilaku LGBT ini sempat menimbulkan banyak protes dan penolakan di
berbagai Negara termasuk Indonesia. Namun, di Amerika Serikat perilaku LGBT
telah di legalkan secara resmi oleh Presiden Barack Obama. Walau terus diselimuti pro-kontra,
setelah putusan dibacakan, Orang Nomor Satu di AS, Barack Obama mengeluarkan
pernyataan resmi. Dia menyebut putusan ini adalah langkah maju bagi negara ini
dalam hal persamaan hak.
"Semua warga AS, harus memiliki kesempatan yang sama di
bawah hukum yang berlaku," ucap Obama.
Bagaimana Kondisi Kesehatan Mental
Mempengaruhi Komunitas LGBT? Seseorang yang termasuk dalam
individu LGBT mempunyai pengaruh besar terkena depresi berat atau kecemasan
umum 3 kali lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya diskriminasi dari
lingkungan social.
Seseorang
yang LGBT harus menghadapi stigma dan prasangka terkait dengan identitas
seksual dan jenis kelamin mereka serta bias social terhadap kondisi kesehatan
mental. Banyak diantara mereka yang
termasuk LGBT, tidak sering berbicara tentang kesehatan mental dan kurang
kesadaran tentang kesehatan mental. Hal tersebut memperkecil seseorang mencari
pengobatan dan dukungan untuk hal yang lebih baik.
Diskriminasi
telah dikaitkan dengan LGBT dengan tinggginya tingkat gangguan kejiwaan,
prasangka dan stigma, bunuh diri, dan penyalahgunaan zat. Contoh diskriminasi
pada LGBT adalah adanya intimidasi di sekolah serta bullying yang di dapat dari lingkungan sekitar.
Faktor akibat
dari perilaku LGBT:
1.
Kemungkinan besar untuk melakukan bunuh diri.
2.
Lebih mungkin untuk menjadi tunawisma.
3.
Gay lebih besar terkena penyakit HIV dan
penyakit seksual lainnya.
4.
Lesbian dan perempuan Biseksual lebih dominan
terkena obesitas.
5.
Transgender memiliki pravelensi tinggi pada
HIV / PMS.
6.
Populasi LGBT memegan peranan tertinggi bagi
penggunaan tembakau, narkoba, dan alcohol.
Adapun pendapat mengenai Pro-Kontra pada
kasus LGBT ini.
a.
Pro LGBT
·
Mendukung
bukan berarti menjadi bagian darinya. Kita cukup menerima dan memahami
keadaannya, bahwa terlahir berbeda bukanlah perkara mudah. Jangan mengucilkan
apabila ia tidak mengganggu kita. Apakah kita pantas mengucilkan ciptaan Tuhan?
·
Setiap
orang berhak jatuh cinta dan semestinya mereka tidak boleh dipisahkan.
Sayangnya, setiap orang tidak ada yang dapat memilih untuk jatuh cinta dengan siapa;
laki-laki dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki, atau laki-laki dengan
wanita. Orientasi seksual seseorang tidak dapat diubah, ia telah diatur
dalam gen manusia ketika lahir muncul secara alamiah ketika manusia memasuki
masa pubertas.
·
Pasangan
LGBT juga dianggap mampu untuk merawat dan membesarkan anak. Jadi, tak ada
salahnya memberikan kebebasan yang sama bagi mereka untuk mengadopsi anak.
b.
Kontra
LGBT
·
Hubungan
sesama jenis dilarang oleh agama dan tergolong dosa besar. Hal ini telah diatur
dalam kitab di semua agama, dan setiap orang pasti memiliki tafsiran atau
pemahaman yang berbeda-beda akan hal tersebut.
·
Manusia
diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan, sudah seharusnya kita sebagai manusia
mengikuti aturan tersebut dan tidak bertindak melawan kodrat. Orang yang
tergolong dalam LGBT merupakan mereka yang melakukan penyimpangan dan upaya
perlawanan terhadap Tuhan.
·
LGBT
merupakan penyakit dan digolongkan dalam gaya hidup yang tidak sehat. Pengaruh
lingkungan yang buruk sangat menentukan perilaku tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan kemauan yang sungguh-sungguh dari pelaku LGBT agar dapat sembuh dan
kembali normal.
Tujuan:
1. Memberi
pengertian apa itu LGBT.
2. Menyampaikan
sebab-akibat dari perilaku LGBT.
3. Memberikan hasil pendapat pro-kontra terhadap
perilaku LGBT
Kesimpulan:
1.
LGBT merupakan suatu perbuatan yang dilarang
oleh agama, terutama dalam islam.
2.
Perilaku LGBT merupakan penyakit mental.
3.
Banyak menimbulkan efek negative bagi pelaku
LGBT.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar